Nama: putri Milda RD
kelas: X.IIS1
Membuang Presiden
Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.
Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.
Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.
Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang. Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.
Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.
“Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?” “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.
Cara Memperoleh Makan Gratis
Parto adalah seorang penipu, tapi dia tinggal dalam kehidupan yang cukup keras. Dia sering sekali dekat dengan yang namanya kelaparan. Maka suatu hari Parto kebetulan melewati rumah yang sedang melaksanakan pemakaman salah satu anggota keluarganya.
Dengan cepat, Parto menyelinap masuk ke rumah itu berbaur dengan keluarga pelayat dan menangis dengan sedihnya. Tak ada yang tahu dia, jadi, orang-orang terkejut dan bertanya mengapa dia menangis.
"Saya bersahabat dengan yang meninggal. Kami tidak melihat satu sama lain selama berbulan-bulan. Sekarang ia telah meninggal, bagaimana mungkin aku tidak merasa sedih? Karena saya hanya kebetulan lewat, saya tidak siap untuk ini. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah menangis untuk sahabatku, yang merupakan ekspresi persahabatan kami."
Keluarga sangat tersentuh oleh komentar Parto dan segera memintanya untuk tinggal untuk makan malam. Dalam perjalanan pulang Parto bertemu dengan teman lama, Joko, yang hidupnya sama genting.
Yanta Joko kepada Parto, "Di mana kau bisa makan dan minum hari ini?"
Parto pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Keesokan harinya Joko juga menemukan sebuah keluarga yang sedang mengadakan pemakaman dan menangis juga. Ketika mereka bertanya alasannya, ia menjawab bahwa ia adalah teman terdekat dari orang yang meninggal. Sebelum dia selesai, Joko menerima berbagai pukulan dan tendangan.
Ternyata hal itu terjadi karena almarhum adalah seorang ibu rumah tangga yang masih muda.
Dengan cepat, Parto menyelinap masuk ke rumah itu berbaur dengan keluarga pelayat dan menangis dengan sedihnya. Tak ada yang tahu dia, jadi, orang-orang terkejut dan bertanya mengapa dia menangis.
"Saya bersahabat dengan yang meninggal. Kami tidak melihat satu sama lain selama berbulan-bulan. Sekarang ia telah meninggal, bagaimana mungkin aku tidak merasa sedih? Karena saya hanya kebetulan lewat, saya tidak siap untuk ini. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah menangis untuk sahabatku, yang merupakan ekspresi persahabatan kami."
Keluarga sangat tersentuh oleh komentar Parto dan segera memintanya untuk tinggal untuk makan malam. Dalam perjalanan pulang Parto bertemu dengan teman lama, Joko, yang hidupnya sama genting.
Yanta Joko kepada Parto, "Di mana kau bisa makan dan minum hari ini?"
Parto pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Keesokan harinya Joko juga menemukan sebuah keluarga yang sedang mengadakan pemakaman dan menangis juga. Ketika mereka bertanya alasannya, ia menjawab bahwa ia adalah teman terdekat dari orang yang meninggal. Sebelum dia selesai, Joko menerima berbagai pukulan dan tendangan.
Ternyata hal itu terjadi karena almarhum adalah seorang ibu rumah tangga yang masih muda.
Perbedaan: Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. humor adalah permainan kata yang menggelikan. Freud membagi dua jenis humor yaitu1) Humor polos,Yakni berupa sekedar permainan kata. Dalam lelucon yangmenyenangkan, terdapat rasa kepuasan, senyum samar dansuasana yang sesaat menjadi ringan. 2) Humor tendensius, humor yang memiliki motif jahat.Lelucon yang dilontarkan oleh orang jahat yang memilikimotif menyerang, mengejek atau membela diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar